Tingkat kecepatan mixer dalam pembuatan kue atau roti sangat mempengaruhi hasil jadinya. Maka dari itu perlu diperhatikan penggunaan kecepatan yang tepat saat menggunakan mixer. Dalam resep, kadang Anda diminta mengaduk adonan dengan kecepatan tinggi atau rendah, tapi apakah Anda tahu fungsinya? Sebelum masuk ke pembahasan Anda harus mengetahui terlebih dahulu penggunaan kecepatan mixer saat mengaduk adonan, berikut penjelasannya:
Kecepatan rendah pada awal pengadukan berfungsi untuk mencampur adonan.
Pengadukan kecepatan menengah dan tinggi digunakan untuk menambah volume adonan.
Kurangi kecepatan secara bertahap untuk mengakhiri pengadukan. Jangan menurunkan kecepatan pengadukan secara drastis atau tiba-tiba.
Setelah mengetahui pengunaannya, sekarang kita bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan pengaturan kecepatan tinggi atau rendah pada mixer.
Pengaturan kecepatan tinggi Secara teknis, pengaturan kecepatan tinggi berarti dilakukan pada speed paling tinggi. Pengaturan kecepatan tinggi dilakukan bukan hanya mempercepat proses pengadukan, melainkan untuk mengembangkan adonan dengan cara memasukan udara ke dalam adonan. Berikut beberapa contoh pengadukan yang menggunakan pengaturan kecepatan tinggi: - Sponge cake, untuk memasukan udara pada adukan telur dan gula agar mengembang. - Butter type cake, agar mentega/margarin dan gula menjadi creamy. - Putih telur, untuk memasukan udara agar bisa mengembang.
Pengaturan kecepatan rendah Pengaturan kecepatan rendah pada mixer merupakan kebalikan dari pengaturan kecepatan tinggi. Ketika ingin memasukan bahan kering seperti tepung setelah adonan diaduk dengan kecepatan tinggi, maka harus mengubah pengaturan kecepatan menjadi rendah agar udara yang awalnya masuk (saat pengadukan kecepatan tinggi) tidak keluar lagi, sehingga kue tidak akan bantet
Kesimpulannya, gunakan mixer dengan pengaturan kecepatan rendah saat akan mencampur adonan dan gunakan pengaturan kecepatan sedang sampai tinggi untuk mengembangkan adonan.